NYANYIAN HATI
Oleh : Oesman Doblank
DUA PULUH
2
Marwan juga menegaskan kalau dirinya tak mau lagi diperdaya. Dengan blak
blakan Marwan mengatakan, kebohongan itu menyebalkan dan kebohongan Marni selain
menyebalkan juga membuatnya jengkel. Terlebih, kemesraan Marni tidak seindah dengan
kelakuannya. Sok mesra tapi kemesraan Marni
menelikung. Sok perhatian dengan mengucapkan selamat bertugas, tapi sebenarnya
Mirna hanya ingin bergegas meninggalkan rumah untuk berkecipa kecipi bersama dengan
ibu ibu yang kesemuanya memang seperti sepakat untuk membohongi suami. Kalau
suami saja dibodohi bagaimana dengan orang lain?
Menurut Marwan, apa yang dilakukan isterinya adalah perbuatan yang
melecehkan suami, dan sama sekali menghargai suami, yang sejak pagi meninggalkan
rumah, dan kalau pun dapat rezeki tak lain untuk memenuhi kebutuhan isteri,
yang karena tak kerja tentu lebih pantas mengurus rumah dengan kreartivitas dan
aktivitas yang mestinya membuat betah karena diperkokoh dengan aktivitas
ibadah.
Karena
isterinya tetap membisu, Marwan semakin blak-blakan. Ia bilang, tak suka pada
si kap Mirna, yang malah memperlihatkan ketidak-sukaan, dan bukan menunjukkan
rasa penyesalan yang dalam. Padahal suaminya berhasil menyingkap kebohongan
Mirna, berhasil menangkap Mirna, yang sedang menghabiskan waktu di rumah
tetangga. Bukan untuk sesuatu yang positif. Tapi, hanya untuk membangun ke mudharatan
Meski
begitu, dengan tetap tenang dan berusaha lemah lembut, Marwan menjelaskan,.
Bersilaturahmi itu bukan ngerumpi. Tapi saling berkunjung dan bertemu untuk
satu tujuan he bat. Mendapatkan dan meraih berbagai hal yang bermanfaat. Bukan
untuk memperoleh hal hal yang malah mendatangkan mudharat.
Mendiskusikan
berbagai masalah keseharian, baik tentang rumah tangga atau masalah lingkungan
atau hal lain, juga harus obyektif dan dampaknya, selain harus positif juga ber
manfaat bagi diri sendiri dan akan semakin bagus jika juga bermanfaat bagi
orang lain.
“
Kalau memang perlu, saling berbagi resep masakan dan sekaligus
mempraktekkannya. Jika isteri pandai masak, suami pasti lebih suka membudayakan
hobi makan di rumah. Menik mati masakan isterinya, sambil berbincang, bercanda
dan membangun keharmonisan , “ urai Marwan, yang tak menyesal menyampaikan,
meski isterinya tetap diam.
Marwan sama sekali tak menyangka, jika
Mirna yang terus dan tetap diam, akhirnya bica ra. Entah karena emosi,
entah lantaran ia tak su ka karena terus dinasihati suaminya. Yang je las,
dengan setengah berteriak, Mirna malah bilang : silahkan ceraikan saya .
Bersambung…..