oleh: Oesman Doblank
TERTIPU CEWEK JAKARTA
"Tinaaaa," Sapa
Komeng dengan gaya yang sopaaaaan, banget.
Diperkuat dengan ciri khasnya yang menurut Komeng sangat berkepribadian, setelah nyapa Komeng tentu saja berharap dapat respon.
Oalaaaah mak... Cewek itu, ternyata, tersenyum. Maniiiiiis sekali. Bikin
Komeng malas terhenyak.Matanya pun dikucak kucak. Komeng yakin, senyum
manis itu dikhususkan untuknya
Sumpah, Komeng mendadak jadi deg deg plas. Dia tak mengira jika sapaannya yang sebenarnya asal
ngejeblak justeru direspon dengan senyum yang melebihi manisnya kolak.
Dan senyum manis itu, benar-benar bikin hati Komeng yang semula sudah
deg-deg plas, makin deg plus deg plas. Komeng kepaksa mesti menghimpun
keberanian ples ketabahan.
Usai hela nafas, mohon kepada TUHAN agar
diberi keleluasaan dan jalan terang untuk dekat, kenal, dan seterusnya tambah ples sebagainya
Bersama sisa deg-deg plasnya, Komeng mendekat dan menyapa dengan
lebih sopan
"Mau kuliah, yaa?"
Cewek itu, yang boleh jadi memang bernama Tina atau Tani atawa Toni -
Komeng
gak peduli, kembali melepas senyum. Duuuuuuh, manisnya itu bikin kepala
Komeng kepingin dibenturin ke tembok yang dindingnya busa.
Soalnya, terasa menggoda. Membuatnya terpukau dan kepingin terpikat.
Hati Komeng mendadak jadi semrawut karena ia benar-benar
ingin kenal lebih lanjut, kalau gagal lebih baik jidatnya benjut
"Kuliah dimana?" Kembali Komeng menyapa.
"Uncis, alias Universitas Cipoa Seumur Umur" Sahut si cewek manis, yang keliatannya semakin
memberi angin surga dan bukan angin beliung karena yang diterjang hatinya, bukan rumah tetangganya yang nyaris roboh.
Komeng kembali terpana dan ia spontan garuk-garuk kepala.
"Lhoo, kok abang malah kelihatan bingung?" Tanya si
cewek sambil tetap melepas senyum cantik dan sekaligus unik, karena Komeng membayangkannya sebagai senyum
Monalisa
Dan, tanpa malu Komeng menjelaskan bingungnya. Begitu usai, si
cewek manis tak hanya tertawa. Tapi, dengan sikap yang seolah akrab, mencubit anunya (baca:
tangan) Komeng. Tentu saja Komeng bahagia dan meski tangannya yang barusan dicubit terasa gatel,
Komeng tak kepingin menggaruk..
"Kamu lucu deh kalau lagi bingung," ujar si cewek
sembari tertawa dan ia cuwek meski di halte ada beberapa mahkluk yang memperhatikan ulahnya.
"Uncis itu memang belum terkenal. Maklum, baru dibuka dua
tahun lalu Oh iya, saya ambil Jurusan Tehnologi Cipoain Massa Yang Makin
Bego," ujar si cewek meski Komeng tak nanya soal jurusannnya
"Oooh begitu," Komeng kembali bereaksi dan karena merasa
mendapat angin, ia mengerdikan mata genitnya.
Astaganaga-cobra-sanca-pithon-belang-keket-bulu ! Siapa nyana
jika
kali ini pun, si cewek mengapresiasi kerdip genit mata Komeng dengan
begitu seksa ma dan secepat cepatnya. Membuat Komeng makin yakin,
kalau jalan untuk mengenal lebih lanjut semakin terbuka. Tanpa ragu
lagi, Komeng menyodorkan
tangannya. Ngajak kenalan. Tak seperti Korea Utara yang malah ngajakin
Kores Selatan perang
Duuuh, mak ! Hati siapa yang tidak sembriwiing, jika si cewek
cuantik, meraih tangan Komeng
"Komeng. Kalau lengkap, Komeng Van De Baskom Bin Lihun "
Komeng menyebut namanya
"Tina Alinda Nilamsari Kartini Hayang Dimanja," Cewek
itu pun menyebut namanya.
Komeng yang merasa dapat durian runtuh, kepingin rasanya
menangkap matahari dan memberikannya ke Tina.