PAK
GURU, selalu punya cara menghukum murid bernama Kardun . Padahal,
Kardun murid paling pintar di kelas. Cuma, karena bandel dan sering
bikin kesal gurunya, kerap diincar oleh sang guru untuk diberi
hukuman.
Kali ini, pak guru yang kesal karena Kardun yang diminta
tolong membelikan bakso dn dipesan jangan pakai sambal, dikira benar
nggak pakai sambal. Sebab, di bagian paling atas mangkok, saat bakso
diserahkan, pak guru memang sama sekali nggak melihat ada sambel, Makanya, dengan bernafsu dia menyikat bakso yang baru saja diserahkan oleh Kardun Nggak taunya, di
bagian bawah mangkuk malah penuh dengan sambel. Nah, siapa yang
sangka kalau akhirnya pak guru kelojotan menahan pedas.
Untuk itu, pak
guru memanggil Kardun dan dua temannya yang ikut mengantar Kardun
membeli bakso.
"Kalau kalian bisa menjawab pertanyaan bapak, kalian boleh
pulang cepat. JIka gagal, harus bersedia dijemur diterik matahari,"
kata pak Guru.
Dengan santai dan sikap yakin, Kardun malah nyahut " Siapa
takut, pak?"
PAK GURU pun mulai mengajukan pertanyaan pada
ANDI.
"Andi... berapa jika tujuh dikalikan dengan tujuh?"
Dengan
tenang, Andi yang nggak pintar pintar amat dan tidak bego bego udin
menjawab dengan tepat.
“ Itu sih empat puluh sembilan,pak”.
"Kamu
boleh pulang," kata pak Guru yang lantas mengajukan pertanyaan
ke Kimong " Kimong... jika sepuluh dikurangi 9,
apakah ada sisanya?" Tanya pak Guru yang kayaknya sengaja
memberikan pertanyaan paling mudah.Bukan lantara paham kalo Komeng
sering telat mikir, tapi karena baik Kimong maupun Andi memang hanya
sebagai pelengkap yang kelak bisa dijadikan alasan bila apa yang
dilakukan olehnya diprotes. Baik oleh rekan sejawat maupun orangtua
murid
"Jelas ada dong, pak. Kalau yang nggak ada, pasti jika
sembilan dikurang sepuluh. Kalau sebaliknya bersisa satu pak,”
Kimong malah menjawab sambil beretorika
Tentu saja Kardun yang
menyaksikan hal itu merasa sangat yakin dan kelihatan makin tenang.
Sebab, dialah ranking pertama di kelas dan sama sekali tak iri
dengan kedua rekannya yang bisa menjawab karena soalnya memang mudah.
"Pertanyaan untuk saya,
apa,pak?" Tanya Kardun yang malah seperti menantang
"Kamu siap?" Tanya pak GURU
"Kenapa
tidak pak?" Sahut Kardun dengan agak sedikit sombong.
PAK
GURU pun bertanya. " Hai Kardun, jadi berapa jika 19 dikalikan
19, dikalikan 29, dikalikan 39, dikalikan 49, dikalikan 59, dikalikan
69, dikalikan 89 dan dikalikan 99 lalu ditambah 79 dan dikurangi 9
serta dipotong pajak sebesar 10 prosen?"
MOHENG kontan
tercengang. Namun, segera bergegas berpikir. Tapi, akhirnya malah
tak terpikir. Ia pun disuruh parkir di lapangan olahraga. Untuk
menerima hukuman.
"Loe tadi bikin gue kepedesan, yee.
Sekarang, gue bikin lu kepanasan," kata pak GURU, tentu saja di
dalam hati. Kalo kalimat itu disampaikan ke kepala sekolah, dia yakin
tak akan disetujui jika mengajukan utang ke koperasi sekolah (od)