Showing posts with label HUMOR012. Show all posts
Showing posts with label HUMOR012. Show all posts

Sunday, April 28, 2013

GARA GARA KEPEDESAN


          PAK GURU, selalu punya cara menghukum murid bernama Kardun . Padahal, Kardun murid paling pintar di kelas. Cuma, karena bandel dan sering bikin kesal gurunya, kerap diincar oleh sang guru untuk diberi hukuman.                                                                                                  
         Kali ini, pak guru yang kesal karena Kardun yang diminta tolong membelikan bakso dn dipesan jangan pakai sambal, dikira benar nggak pakai sambal. Sebab, di bagian paling atas mangkok, saat bakso diserahkan, pak guru memang sama sekali nggak melihat ada sambel, Makanya, dengan bernafsu dia menyikat bakso yang baru saja diserahkan oleh Kardun                                                                                         Nggak taunya, di bagian bawah mangkuk malah penuh dengan sambel. Nah, siapa yang sangka kalau akhirnya pak guru kelojotan menahan pedas. Untuk itu, pak guru memanggil Kardun dan dua temannya yang ikut mengantar Kardun membeli bakso. "Kalau kalian bisa menjawab pertanyaan bapak, kalian boleh pulang cepat. JIka gagal, harus bersedia dijemur diterik matahari," kata pak Guru. Dengan santai dan sikap yakin, Kardun malah nyahut " Siapa takut, pak?"
PAK GURU pun mulai mengajukan pertanyaan pada ANDI.
"Andi... berapa jika tujuh dikalikan dengan tujuh?" Dengan tenang, Andi yang nggak pintar pintar amat dan tidak bego bego udin menjawab dengan tepat. “ Itu sih empat puluh sembilan,pak”.
"Kamu boleh pulang," kata pak Guru yang lantas mengajukan pertanyaan ke Kimong " Kimong... jika sepuluh dikurangi 9, apakah ada sisanya?" Tanya pak Guru yang kayaknya sengaja memberikan pertanyaan paling mudah.Bukan lantara paham kalo Komeng sering telat mikir, tapi karena baik Kimong maupun Andi memang hanya sebagai pelengkap yang kelak bisa dijadikan alasan bila apa yang dilakukan olehnya diprotes. Baik oleh rekan sejawat maupun orangtua murid
"Jelas ada dong, pak. Kalau yang nggak ada, pasti jika sembilan dikurang sepuluh. Kalau sebaliknya bersisa satu pak,” Kimong malah menjawab sambil beretorika
Tentu saja Kardun yang menyaksikan hal itu merasa sangat yakin dan kelihatan makin tenang. Sebab, dialah ranking pertama di kelas dan sama sekali tak iri dengan kedua rekannya yang bisa menjawab karena soalnya memang mudah. "Pertanyaan untuk saya, apa,pak?" Tanya Kardun yang malah seperti menantang "Kamu siap?" Tanya pak GURU "Kenapa tidak pak?" Sahut Kardun dengan agak sedikit sombong.
PAK GURU pun bertanya. " Hai Kardun, jadi berapa jika 19 dikalikan 19, dikalikan 29, dikalikan 39, dikalikan 49, dikalikan 59, dikalikan 69, dikalikan 89 dan dikalikan 99 lalu ditambah 79 dan dikurangi 9 serta dipotong pajak sebesar 10 prosen?"
MOHENG kontan tercengang. Namun, segera bergegas berpikir. Tapi, akhirnya malah tak terpikir. Ia pun disuruh parkir di lapangan olahraga. Untuk menerima hukuman.
"Loe tadi bikin gue kepedesan, yee. Sekarang, gue bikin lu kepanasan," kata pak GURU, tentu saja di dalam hati. Kalo kalimat itu disampaikan ke kepala sekolah, dia yakin tak akan disetujui jika mengajukan utang ke koperasi sekolah (od)