PERANAN
KENTUT DLM PEMBANGUNAN.
Dapat dipastikan, bahwa tiap kali dilakukan pembahasan soal pembangunan baik oleh pemimpin negara maupun pemimpin RT, yang namanya kentut pasti tak pernah dibahas apalagi dibicarakan. Padahal, peran kentut itu sendiri tak hanya sangat besar. Tapi, juga sangat strategis. Sebab, siapapun yakin, Jika
Presiden & para mentri tidak pernah kentut selama seminggu berturut turut turut, pasti
berdampak hebat pada laju pembangunan. Mengapa? Karena jika hal tersebut terjadi, semua harus segera dilarikan secepatnya ke ruang UGD sebuah rumah sakit dan dapat dipastikan harus dirawat secara intensif. Jika tidak, mahluk yang sudah tidak bisa ngegas, bakal senasib dengan mobil atau motor, tidak bisa jalan. Nah begitu pun dengan manusia yang biasanya braaat breeeet broooot saat melepas kentut, pasti akan semaput bila seminggu berturut turut tak disambangi oleh sang kentut. Back ground itulah yg
dijadikan alasan untuk menggelar seminar seperempat hari bertajuk
PERANAN KENTUT DALAM PEMBANGUNAN. Menurut Prof. DR dr PAIJO DOANG
DONG AH, MSc, MSi TBc, masyara kat mokal kentut, bukan karena baunya.
Tapi, karena jenis suaranya, yang bisa saja ngebas buanget. Padahal,
yang kentut dengan bunyi tak terdeteksi alias cuma peeesssss, baunya
lebih dari bangkai busuk. Tapi yg brat brit brut bret brot, meski
suaranya bak ledakan bom, malah tak bau. "Jadi," tutur
beliau dgn semangat baja yg diam-diam kentut tapi bunyinya tak
terdengar krn peeeeesssss, " marilah kita dekatkan perspektif
kentut secara proporsional, krn harus diakui, kentut itu sendiri punya
peranan dalam pembangunan," lanjut beliau. Hanya, ketika seorang
peserta diskusi berdiri dan menunjuk tangan, beliau tak langsung
merespon. Stelah peeesssnya dikeluarkan, beliau baru bertanya.
"Anda
ingin bertanya?" tanya sang profesor
"Tidak pak. Saya
males bertanya"
"Lalu kenapa berdiri dan angkat tangan?"
Sang prof menahan kesal.
"Saya berdiri dan angkat tangan, krn
ingin minta izin buang gas"
Sang profesor tak sempat
merespon, krn sang peserta langsung membuang gas yang beraroma rock,
Braaat...Briiit Bruuut breeeet Broooot.
Peserta lain yg ternyata
ingin kentut tp sejak acara hanya menahan hasrat kentutnya, tidak
marah. Spontan mreka berdiri dan tanpa bertanya lagi, melepas gas
tektonik alami yg diproduk oleh masing-masing perut. Sang profesor,
dgn kesal melampiaskan juga kentutnya. Hanya, tdk braat breeet broot.
Tapi, peesss...pesss...pesss.