Showing posts with label SketsaHutan. Show all posts
Showing posts with label SketsaHutan. Show all posts

Saturday, March 29, 2014

HUTAN KITA DAN ASAP

oleh : Oesman Doblank

Di dalam hutan ada kita. Di seluas rimba belantara ada kita. Mengapa? Karena kita dan hutan tercipta olehNYA, dan manusia hidup sejajar bersama alam. Hidup untuk saling menghidupkan, karena hutan begitu banyak memberikan kehidupan. Hutan tak hanya memberi udara segar yang  bersih. Tapi juga mempersembahkan semua isinya,karena mulai batang sampai ranting - bahkan sampai ke akar,dapat dimanfaatkan. Dan, hutan juga yang ikhlas menyimpan air, agar tanah tidak tergerus oleh longsor.

Mestinya kita dan hutan senantiasa ikhlas untuk saling memberi dan menerima.
Menjaga hutan dan melestarikannya, bukan pekerjaan yang menyulitkan. Sebab, hutan yang merupakan anugerah dari Sang Pencipta Alam Semesta, tak meminta manusia untuk menjaga dengan cara yang menyulitkan. Hutan tidak berharap agar setiap saat manusia menyiraminya. Sebab, hutan tumbuh dengan sendirinya berdasarkan kehendak dari Sang Khalik, yang menghendaki agar manusia memanfaatkan hutan dengan prilaku bijak , prilaku yang berdimensi utama: AKHLAK.

Jika tetap terjaga dan terpelihara, yang kemudian bermunculan bukan sebatas kelestariannya. Tapi juga manfaat yang sedemikian banyak, dan semua hal yang berguna dari hutan kapan pun dapat dimanfaatkan oleh manusia, baik untuk kepentingan tubuh maupun untuk kepentingan batin

Betapa Indahnya, hutan rimba yang di dalamnya juga hidup aneka macam satwa, yang juga menjadikan hutan sebagai tempat bernaung dan untuk membudayakan hidup dan kehidupan satwa.

Mengapa hutan yang indah malah selalu menimbulkan kabut asap tebal, yang menyebar sampai ke negara tetangga dan membuat banyak masyarakat sekitar dan juga masyarakat luas harus jadi korban, karena asap tebal yang mengkabut, membuat sulit bernafas dan ketika menghirup udara kotor, masyarakat yang mestinya tak terancam oleh berbagai penyakit, karena hutan yang dibakar hanya menimbulkan asap, masyarakat jadi sulit untuk menghirup udara segar yang menyehatkan.

Alangkah bijaknya jika aparat menindak tegas siapa pun yang ketahuan membakar hutan. Meski yang melakukan investor, jangan biarkan kebijakannya menanam modal dijadikan senjata untuk bertingkah sekehendaknya. Sebab, ijin yang diberikan bukan untuk membakar dan merusak hutan. Tapi, mengelolanya dengan tingkat kebaikan yang maksimal. Sehingga, meski dimanfaatkan hutan tetap menjadi rimba dan lestari karena diperlakukan dengan mengedepankan sifat bijak.

Tapi bila hutan sengaja dibakar untuk kepentingan bisnis, maka yang muncul bukan saja ironis. Tapi, rimba akan cepat habis, habitat di dalamnya musnah dan kemana lagi kita bisa berharap, jika lebatnya hutan yang melindungi manusia dari berbagai bencana, tapi karena dibakar akhirnya hanya membuahkan bencana

Tindak tegas para pembakar hutan yang sengaja merusak alam sekehendak hatinya.Hukuman berat, serasa layak jika dijatuhkan kepada mereka yang tertangkap dan terbukti melakukan pembakaran hutan hanya untuk mewujudkan kepentingan pribadi, meraih keuntungan besar