Showing posts with label Fiksi02. Show all posts
Showing posts with label Fiksi02. Show all posts

Thursday, April 18, 2013

CERITA PENDEK BAGIAN II

                                                       Oleh: Oesman Doblank

TERTIPU CEWEK JAKARTA 

 

Sejak pagi terindah sedunia itu lenyap dengan sendirinya, sejak itulah Komeng membulatkan tekad untuk mencintai Tina ALinda Nilamsari Kartini Hayang Dimanja habis habisan. Entah dengan sengaja atau tidak sengaja ia langsung lupa sama Indriyani dan Maya Delak Delik, tak ada yang nyaho. Pasalnya, nyaris tiap hari, Komeng mondar mandir ke rumah Tina. Mengantar kemana pun Tina melangkah.
Dan meski baru sepihak, Komeng sudah menganggap Tina sebagai kekasih, karena mahasiswi Universitas Cipoa Seumur Hidup, selalu menyambutnya dengan sikap super mesra.
Brengseknya, Tina pun semakin pandai menebar angin surga. Membuat hati Komeng makin membabi buta. Cintanya semakin membuat Komeng ingin memanja. Dan, Komeng semakin membuktikan, karena Tina yang
kayaknya memang ingin dimanja, tak pernah nolak tiap diajak makan-makan, nonton bioskop , terlebih, shoping di mall yang disukainya.
Kemesraan mewarnai hari-hari mereka. Terlebih, saat malam minggu ke sekian tiba, Tina sama sekali tak menolak
saat Komeng mengajaknya nonton film nasional yang laris manis, berjudul " Belum Digoyang Langsung Lemas"
Saking asyiknya, keduanya nyaris lupa pulang. Untung satpam bioskop yang mengontrol melihat dan langsung
mengingatkan. Jika tidak, boleh jadi, mereka harus tidur di gedung bioskop karena nggak bisa keluar.
" Kamu sih keterlaluan," bisik Komeng sambil menggandeng Tina ke luar dari bioskop
" Habis, abang sih, yang duluan," sahut Tina sambil meraih tangan Komeng, dan membiarkan dirinya dituntun mesra
                                                                             ******
BULAN kedua minggu ke delapan.
Tengah hari bengkak, Komeng sudah nongol di rumah kontrakkan Tina
Komeng seperti lupa segala, karena cintanya pada Tina, benar-benar full house.
Dia jadi lupa kuliah. Tapi, selalu ingat untuk minta uang, pada orangtuanya. Berbagai alasan ia kemukakan, dan
orangtuanya yang sayang berat, tentu saja selalu memenuhi permintaan Komeng, karena berharap anaknya
bakal sukses jadi sarjana.
Dan di siang bolong itu, Komeng mempersembahkan seuntai kalung untuk kekasihnya. Dengan super bangga dan
ketulusan yang setinggi-tingginya, Komeng memakaikan kalung mas ke leher Tina
" Duuh sayang, kamu jadi semakin cantik " Puji Komeng yang beru saja memakaikan kalung di leher Tina
"Abang makin ganteng dan semakin dermawan, deh." sahut Tina sambil menghadiahkan sebuah ciuman mesra
"Oh.. Cinta abang jadi kian menggebu, sayang "
"Begitu pun cinta Tina pada abang"
"Dunia jadi serba indah bila selalu bersama kamu, say"
Tina langsung mencubit. Komeng spontan menggelitik. Tina mengerdip. Komeng berbisik.
Matahari bengkak gak terasa sinar panasnya, ketika keduanya semakin mesra. Untung, saat bersamaan setan sedang ambil cuti tahunan. Jika tidak? Nggak tau dah. Meski Komeng dan Tina mampu saling menahan,
tapi Komeng sangat kesal kerena terdengar ketukan pintu.
"Tamu sialan ! " Rutuk Komeng dalam hati, sambil lepaskan tangan yang memeluk pinggul Tina
Kelar rapikan diri, Tina segera membukakan pintu. Begitu melihat sesosok wajah nongol, Tina yang baru
saja membuka pintu, menyambut dengan sikap histeris.
"Mas Bambang !! "Pekik Tina sambil menubruk dan memeluk dengan begitu antusias
Wajar dong, kalau membuat Komeng terpana dan juga cemburu melihat ulah Tina.
Hanya, cepat-cepat Komeng memakluminya. Komeng berpikir, pasti sang tamu adalah keluarga dekat Tina
Cemburu yang sempat melesak ke dada, cepat-cepat dibuang. Dia hanya menyaksikan Tina yang kayaknya
sedang menikmati kerinduan yang mendalam, karena tak bertemu dengan salah seorang sanak keluarga
Komeng narik nafas lega, saat Tina melepas pelukan, lalu menuntun cowok itu masuk dan memperkenalkan
pada Komeng. Tanpa curiga apalagi cemburu, Komeng yang maklum, menyambut uluran tangan si cowok dan
memperkenalkan dirinya dengan sikap gagah
"Komeng Van De Baskom "
"Bambang Singonerkam Mangsa," si cowok pun menyebut namanya
Keduanya saling lempar senyum
"Apakah mas salah seorang keluarga Tina?" Tanya Komeng kemudian
"Yaa, " sahut Bambang
"Kakaknya?" Komeng jadi kepingin kepastian
"Bukan"
"Bukan? Lalu, mas Bambang apanya Tina?" Komeng penasaran
Saat itulah, Tina mengambil alih perhatian. Tanpa merasa beralah, Tina menjelaskan.
"Bang... mas Bambang ini adalah suami Tina. Ia baru bebas dari penjara, karena terlibat kasus pembunuhan"
"Apaaa?" Tanya Komeng, yang tentu saja jadi kaget setengah koit
"Kamu congek, ya ! " Sentak Bambang
"Barusan kan, dijelaskan, aku suaminya dan baru saja bebas dari penjara. Apa kurang jelas?"
"Je..je...jelas, kok," sahut Komeng yang mendadak berubah jadi sangat gugup
"Naah, kalau jelas, cepat kamu minggat dari sini dan jangan punya niat untuk kembali lagi. Ngerti !"
Mulanya, Komeng ingin sekali membalas sentakan Bambang dengan full emosional. Tapi, rencananya
digagal-totalkan. Maklum,  saat memperhatikan sosok Bambang dengan seksama, yang terpikir oleh
Komeng hanya satu. Lebih baik selamat timbang babak belur atau terkapart di rumah Tina.
Dengan segenap kelemah-lunglaiannya dan rasa kesal dan menyesal sejadi-jadinya, Komeng bergegas
meninggalkan rumah Tina. Dan, ia sengaja tak mau pamit
"Dasar cewek kampret. Cewek tukang kibul, cewek berhati palsu.
Gue doain, semoga elu bedua disamber kebahagiaan. Eh, salah, disamber gledek " Rutuk Komeng sambil terus melangkah pulang ke tempat kostnya. Sesampai di kamar, Komeng hanya mampu melempar dan membanting bantal guling dan mengacak-ngacak ranjang tempat tidurnya.
Komeng sama sekali tak mimpi, jika akhirnya tertipu cewek di Jakarta