Sunday, September 1, 2013

HABIS MANIS SEPAH DIBUNGKUS

oleh : Oesman Doblank


        KASIHAN banget deh si Paijo yang nama panjangnya Paijo Selamat Suntuk  tapi kalau kenalan sama cewek selalu pakai nama David. Kenapa kita harus kasihan? Karena dia baru saja mengalami peristiwa yang tak pernah diimpikan, tak pernah diinginkan dan juga tak pernah diprediksi kalau yang benar benar dialaminya bakal dan bisa terjadi.
       Lhoo, soalnya David - nama yang dikenal oleh Susi Silobakutil, dengan terencana dan sangat sengaja memutuskan tali kolornya. eh, tepatnya tali cinta. Bukan pakai gunting. Bukan pakai pisau lipat. Tali cinta David diputus langsung oleh Susi Silobakutil, pakai gergaji.
       Kalau pakau gunting atau pisau lipat, boleh jadi sakitnya tidak sedahsyat yang dirasakan David alias Paijo. Nah bayangkan saja jika alat untuk memutuskan Paijo menggunakan gergaji. Pelan tapi pasti akhirnya memang putus tuh tali cinta. Tapi, prosesnya kan lambat dan karena proses pemutusannya tidak cepat alias sangat alot, Paijo benar benar merasa kesakitan.
      Gimana nggak sakit dan nggak bikin Paijo kelojotan?
      Waktu kondisi keuangan Paijo masih asyiknya kebangetan, tak ada tanda tanda Susi akan meninggalkan David. Malah, nampak sangat mencintai dan seperti tak ingin melepas apalagi dilepas. Makanya, Paijo gak sayang untuk membelikan apapun yang dipinta. Paijo nggak pernah malas jika Susi selalu ngajak bertemu di rumah makan yang harganya cukup buat masak seminggu.
      Dan, Paijo sangat tidak perduli dengan jumlah uang yang dihabiskan demi Susi. Demi wanita yang dikasihi dan diperkirakan akan menjadi seorang isteri yang kelak bakal melahirkan anak untuk Paijo. Anak yang menurut perkiraan Paijo akan menjadi insan yang berguna bagii nusa dan bangsa. Anak yang di masa depannya akan menjadi seorang pemimpin yang ikhlas, pemimpin yang tidak pernah berpikir untuk membiarkan korupsi meraja dan meratulela, seperti yang sekarang sedang membudaya
     Pokoknya, Paijo yakin banget kalau anak yang dikandung dan dilahirkan oleh Susi yang dipastikan akan disunting dan jadi pendamping hidupnya, akan tumbuh dan berkembang menjadi seorang pemimpin handal. Pemimpin yang jika diberi sebelas orang anak muda genius, bisa menggebrak dan mengguncang dunia karena Paijo akan mendidik dan mengajarkan bagaimana caranya mensejahterakan masyarakat. bagaimana caranya, mengelola kekayaan alam dengan kemampuan lokal dan hasilnya mencengangkan dunia internasional
    Nah, jika akhirnya Susi malah menelantarkan dan menyepak Paijo saat kondisi keuangannya mengalami krisis, siapa yang tidak sakit setengah koit. Siapa yang tak merasa hatinya diiris iris, jika sedang dalam kesulitan malah ditendang oleh sang pacar yang sangat dicintai dan sangat diharapkan bakal melahirkan anak yang langsung punya bibit, bebet dan bobot dan memiliki karakter kenegarawanan yang paling mumpuni.
    Kalau saja yang dialami Paijo masih sebatas habis manis sepah dibungkus, tentu saja Paijo masih punya harapan, meski setetes atau malah setengah tetes. Tapi kalau sudah sampai ke tahap habis manis sepah dibuang, Paijo benar benar kelabakan. Benar benar merasa sangat kehilangan.
   Mau lapor ke Polisi, sungguh sangat tidak mungkin karena Susi tetap ada di rumahnya dan sampai saat ini tidak pernah dinyatakan hilang, juga tidak pernah memiliki keberanian untuk melarikan diri dari rumah. Mau melapor ke Satpam, semakin tidak mungkin karena tugas utama mereka hanya menjaga keamanan dan bukan mencari dan melakukan investigasi untuk mendapatkan kembali yang hilang. Jadi, bagaimana mungkin Satpam berkenan mencari atau mendapatkan kembali cinta paijo yang hilang karena diputus oleh sang kekasih, Susi Silobakutil yang ternyata lebih layak diberi nama Susi SilobaAkal karena cintanya ternyata palsu alias mencintai Paijo karena saat pakai nama David masih banyak duit, tapi setelah dokunya lenyap ditinggalkan begitu saja.
    " Aku harus bunuh diri," akhirnya Paijo ambil keputusan nekad.
    " Jangan bunuh dirilah, kan itu perbuatan dosa," ujar sang kebaikan yang begitu melihat tindakan Paijo langsung turun tangan untuk membujuk Paijo agar tidak membulatkan tekadnya.
    Karena dicegah oleh entah siapa, Paijo yang mendengar jelas suara tersebut segera tengok kanan tengok kiri, lirik samping lihat belakang . Tapi, karena tidak melihat siapa pun, Paijo kontan merasa ngeper.
    "Tapi saya tak sanggup hidup," keluh Paijo yang putus asanya belum hilang
    " Yaa. kalau sudah tak sanggup hidup, silahkan anda bunuh diri." Paijo kembali mendengar suara tapi kali ini malah menyarankan dan mendukung Paijo yang mengaku tak sanggup hidup
   Paijo yang makin ketakutan, dalam takutnya malah jadi bingung. Sebab, suara yang jelas ada dan terdengar di telinganya, dinilai sangat tidak konsekwen.
  " Mana yang harus saya pilih? Bunuh diri atawa jangan mati," tanya Paijo yang lupa sama nama hebatnya, Davis karena dalam kondisi demikian dirinya memang Paijo banget.
  Yang kemudian terdengar oleh Paijo memang suara. Tapi, suara yang tanpa menguraikan kalimat. Sebab, hanya gabungan huruf H dan A yang kalau dirangkai jadi HAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHA....



0 komentar:

Post a Comment