Wednesday, May 8, 2013

CERITA BERSAMBUNG (19)

P { margin-bottom: 0.21cm; } MASIH ADA JALAN oleh : Oesman Doblank SEMBILAN BELAS    Bondan sengaja nggak mau nyautin lagi. Bukan lantaran ngantuk. Ia sudah malas bicara. Tapi, tetap buka helm dan menyandarkan kepalanya ke punggung tukang ojek. Sabar tak merasa menanggung beban. Maklum, bayarannya lima ratus ribu. Sabar manteng kecepatan motornya diangka empat puluh. Dia menarik lega saat berhenti sejenak, di lampu merah Pos Pengumben. Target sudah dekat. Semoga, di komplek pertama yang akan dimasukinya, ada...

CERITA BERSAMBUNG (18)

P { margin-bottom: 0.21cm; } MASIH ADA JALAN oleh : Oesman Doblank DELAPAN BELAS “Iya, boss. Mestinya memang harus seperti yang baru saja boss bilang. Harap maklum, boss, tadi kondisi saya lagi pusing. Kemarin, isteri saya melahirkan. Mestinya, cukup di bidan. Eeh, si Bidan malah langsung membawa isteri saya ke rumah sakit. Dia bilang nggak sanggup, karena bayinya sungsang. Untung bidannya ngejamin. Jadi lang sung di tanganin. Alhamdulillah, isteri dan anak selamat. Tapi, waktu tadi pagi saya bezuk, dokternya bilang, kemungkinan...

CERITA BERSAMBUNG (17)

P { margin-bottom: 0.21cm; } MASIH ADA JALAN oleh : Oesman Doblank TUJUH BELAS Bondan tak mau lagi mengetahui bagaimana para pengojek tiba tiba saja begitu gembira, dan juga tak menghiraukan apakah yang menerima uang darinya curang atau jujur. Yang jelas, Bondan meminta Sabar untuk segera berangkat. Sabar yang memang sangat berharap untuk segera meninggalkan pangkalan ojek, tanpa buang waktu membawa Bondan secepatnya. Sabar merasa lega karena sudah jauh dari pangkalan tempat di mana ia menanti rezeki dan membaur dengan kawan kawan...

CERITA BERSAMBUNG (16)

P { margin-bottom: 0.21cm; } MASIH ADA JALAN oleh : Oesman Doblank ENAM BELAS Suaranya yang lantang, terdengar rekan-rekannya dan membuat mereka bergegas meng hampiri. Tentu saja ingin tahu apa yang sesungguhnya sedang dan akan terjadi Jika Bondan tidak peka, bukan tak mungkin bisa salah paham. Untung, Bondan menyadari dan ia tahu apa yang harus segera diperbuat. Ia segera mengeluarkan uang dari sakunya. Sebe narnya, tak sengaja, dan ia tak bermaksud memamerkan kertas merah yang nyaris sulit digeng gam oleh tangannya. Tapi,...

CERITA BERSAMBUNG (15)

P { margin-bottom: 0.21cm; } MASIH ADA JALAN oleh : Oesman Doblank LIMA BELAS “Kali ini, gue cuma mau parkir mobil. Tolong lu jaga mobil gue. Oke? Naaah, ini ada buat lu. Cukup, kan buat ngopi, ngerokok dan makan siang “ “Sama buat makan besok, juga cukup, boss,” sahut Tukijan, sambil nyamber kertas ber harga berwarna merah dari tangan Bondan. “Tengkiyu berat, boss,” Tukijan ngucapin terima kasih dengan sikap begitu hormat, dan lagi berpikir buat terus membujuk, karena tanpa kerja, sudah dapat tambahan buat ngegemukin tubuh...

CERITA BERSAMBUNG (14)

P { margin-bottom: 0.21cm; } MASIH ADA JALAN oleh : Oesman Doblank EMPAT BELAS Mbok Sinem spontan menyahut, membalas salam dari Bondan dengan cepat. Di hatinya terasa ada yang bergetar. Inilah kali pertama si mbok mendengar sapaan salam dari Bondan saat anak majikannya meninggalkan rumah. Sebelumnya, yang menjadi ciri khas hanya teriak, ”Saya pergi yaa mbook,” sembari melangkah cepat ke mobil dan menghilang entah kemana “ Duh Gusti…Alhamdulillah. Den Bondan sudah mulai mengucap salam. Semoga Engkau selalu menjaga dan melindunginya...

CERITA BERSAMBUNG (13)

P { margin-bottom: 0.21cm; } MASIH ADA JALAN oleh : Oesman Doblank TIGA BELAS (5) MENINGGALKAN prilaku buruk, tidak semudah meninggalkan jejak langkah. Bahkan, lebih sulit dari mengecat es dan menghitung buih-buih di luasnya lautan dan samudra. Tapi, siapa pun yang bisa, sanggup dan berhasil mengubah prilaku buruknya, dia adalah seseorang yang hebat. Perkasa dalam arti sesungguhnya. Karena berarti dia telah berhasil mengubah kebodohan nurani menjadi kecerdasan yang membuat pribadinya mulia. Hanya, apakah setelah berhasil...