Wednesday, May 8, 2013

CERITA BERSAMBUNG (14)


MASIH ADA JALAN
oleh : Oesman Doblank

EMPAT BELAS


Mbok Sinem spontan menyahut, membalas salam dari Bondan dengan cepat. Di hatinya terasa ada yang bergetar. Inilah kali pertama si mbok mendengar sapaan salam dari Bondan saat anak majikannya meninggalkan rumah. Sebelumnya, yang menjadi ciri khas hanya teriak, ”Saya pergi yaa mbook,” sembari melangkah cepat ke mobil dan menghilang entah kemana
“ Duh Gusti…Alhamdulillah. Den Bondan sudah mulai mengucap salam. Semoga Engkau selalu menjaga dan melindunginya , “ Mbok Sinem mendoakan Bondan yang sudah meninggal kan rumah.
Si Mbok tersedak. Perubahan sikap Bondan, membuatnya terharu sekaligus bangga. Terharu, karena perubahan sikap Bondan semakin memperlihatkan kemajuan. Tak hanya memberinya kepercayaan yang begitu besar. Tapi, juga mulai mencurahkan perhatian. Si Mbok tak menyangka, jika Bondan malah menyuruhnya membawa satu-satunya anak lelaki, dari empat anaknya yang selebihnya perempuan.
Mbok Sinem akan berusaha untuk menghubungi Parijan, agar ia mau tinggal bersamanya di rumah sang majikan. Tentang menantunya yang menyebalkan, akan dipikirkan kemudian. Tapi, semoga saja, dorongan den Bondan, bisa membuatnya lebih dekat dengan menantunya dan ia bisa membimbingnya. Syukur jika mau berubah dan hak dia jika ingin tetap di jalannya..

BONDAN menghentikan mobilnya di parkiran sebuah hotel mewah.
Ransel dan sepatunya yang biasa dibawa dimasukkan ke bagasi
Bondan yang tampil bersendal jepit, bercelana jeans dan t’shirt, membuat seorang satpam di pintu masuk hotel tercengang. Ia megucek-ngucek matanya. Sepertinya,tak percaya,yang terlihat jelas di depan matanya, Bondan
“Lu nggak mikir lagi ngeliat setan, kan?“ Bondan bergegas menyapa Tukijan, sang satpam
“Saya cuma kaget boss. Soalnya….” Sahut Tukijan, yang kelihatan jadi nggak enak. Tapi, Bondan tidak tahu, yang nggak enak itu hatinya atawa jeroannya.
“Nggak nyangka kalo gue cuman besendal jepit? “ Tanya Bondan, ingin memastikan
“Saya memang berprasangka, boss. Tapi, bukan sandal jepitnya yang bikin saya kaget. Saya kaget, karena biasanya, boss cuma nelpon dan saya langsung antar ayam bangkok ke kamar boss “ Sahut satpam bernama Tukijan, yang lantas tergopoh ke pos jaga, ambil album di laci meja dan bergegas kembali ke luar, untuk menemui Bondan, yang sudah dikenalnya.
“ Stock terbaru ini, kece banget, boss. Umurnya baru 16 tahun,” kata Tukijan, sambil angkat jempol , dan setelah larak lirik, berusaha memberikan album foto di tangannya
Bondan hanya menanggapi niat Tukijan dengan senyum. Ia lalu memberi isyarat, kalau dirinya sedang tak punya keinginan untuk melihat album berisi cewek abg yang kece-kece, yang tengah berada di tangan Tukijan.
“ Lihat dulu aja, boss. Saya jamin, aslinya lebih bagus dari fotonya,” Tukijan berusaha me yakinkan
Bondan maklum jika Tukijan berusaha membujuknya. Ia lalu meraih bahu Tukijan, dan mengajaknya ke pos, tempat Tukijan ambil album. Tukijan jadi optimis. Ia hanya mikir, bakal seperti biasa. Meski caranya mengagetkan. Biasanya nelpon, saat ini datang langsung ke sumber nya, Tukijan yakin bakal dapat uang dari bisnis lender yang diam-diam dirintisnya..
Di pos jaga, Tukijan ternganga. Bondan bukan ambil album di tangannya, malah bilang sambil nyodorin selembar ratusan ribu rupiah.


Bersambung......

0 komentar:

Post a Comment