Wednesday, May 8, 2013

CERITA BERSAMBUNG (25)


MASIH ADA JALAN
                                              oleh : Oesman Doblank


DUA PULUH LIMA



BONDAN malah tidak ingin memberi uang sepeserpun, pada seorang pengemis perempuan sekitar tiga puluh lima tahunan, meski ia menggendong bayi dan tangan kanannya menuntun seorang bocah lelaki berusia sekitar enam tahunan.
Hanya, Bondan yang sedang memperhatikan dua rumah yang posisinya saling bersebelahan dan di masing masing pagarnya ada tulisan dikontrakkan, sama sekali tak merasa terganggu. Tapi, ia sempat kesal. Pasalnya, meski ia sudah minta maaf dengan begitu sopan dan sudah mengatakan, “lain kali saja ya, bu,” si pengemis, terus aja memohon agar ia dikasihani dan diberi sedekah.
“ Ibu kan, masih gagah. Masih kuat. Mestinya, ibu kerja. Sebab, mengemis itu, menghina diri sendiri, lho, bu ?”
Bondan terpaksa memberi saran. Sabar yang duduk rileks di atas motor yang diparkir di sebuah pohon rindang, tak jauh dari posisi Bondan, hanya bisa memperhatikan dari tempat ia melepas lelah
“ Kerja apa dan di mana, oom. Saya su dah cari kerjaan ke berbagai tempat, tak ada yang mau menerima saya. Meski hanya sebagai pem bantu rumah tangga,” jelas si pengemis
“ Oh, yaa” Bondan kaget.
“ Iyaa, oom. Cari kerja itu benar-benar susah,” tegas pengemis perempuan, sambil mene nangkan bayi di gendongannya, dan bocah lelaki yang dituntunnya
“Kalau begitu, kerja saja di rumah sa ya. Kebetulan, si mbok Sinem, butuh teman. Nah , ibu mau, kan, ikut dan bekerja di rumah saya ?”
“ Ta..tapi, oom?”
“Soal gaji? Ibu jangan kuatir. Ibu mau minta gaji berapa? Satu juta atau satu juta sete ngah?”
“A..a..anu, oom. Lain kali saja”
Pengemis perempuan itu malah jadi berbalik gugup. Ia tak menyangka, jika pria yang dipanggilnya oom, malah mengajak bekerja dengan gaji menggiurkan. Tapi, ia juga kesal, karena yang ia harapkan diberi uang, bukan diminta bekerja, meski gajinya cukup menggiurakan. Bukankah ia lebih biasa menengadahkan tangan, meminta dan dengan begitu tinggal menikmati hasil tanpa harus memeras keringat dan membuang tenaga?
Jika harus bekerja, bukan tak sanggup. Tapi, tak biasa. Dan jika bekerja, berarti ia harus menguras tenaga, merelakan diri diimarahi majikan, dan bukan tidak mungkin, pakai disiksa. Bukankah banyak pembantu yang dianiaya?
Bondan tak sempat menanyakan me ngapa pengemis wanita yang pinter nyetel wajah nelangsa, malah menolak tawarannya, setelah mengaku sudah melamar sebagai pembantu ke berbagai tempat, tapi tak kunjung ada yang mene rima. Sebab, si pengemis bergegas pergi tanpa permisi. Bocah delapan tahun yang dibawanya, nyaris terpelanting saat ia menuntunnya dengan gerak cepat.
“Kenapa tuh pengemis,boss? Ngam bek?” Tanya Sabar, ketika Bondan mengham pirinya.
“Tau? Dia bilang, makanya ngemis lan taran susah cari kerja. Eh, gue ajak kerja di ru mah gue, malah langsung ngeloyor. Kayaknya, sih, ngambek “
“Orang males, tuh, yaa, gitu, boss. Dia jak kerja bukan senang, malah kesel. Sebab, ker ja, kan, mesti pakai tenaga. Mesti siap diomelin. Modalnya, cukup gede. Ka lau ngemis, modal nya kan cuma salammualaikum “
“ Oh, yaa? Terus, gimane, nee? Kalau setengah jam ke depan orangnya nggak datang juga, kita cari ke komplek yang lain, si abang kagak keberatan, kan?”
“ Insya Allah, boss “
“ Insya Allah keberatan apa tidak keberatan “
“ Boss, sampai besok pun saya siap an tar boss ke mana saja. Yang penting, tujuannya cari rumah. Eh, kayaknya, yang punya datang, tuh boss “



Bersambung.............



























<script type="text/javascript">

  var _gaq = _gaq || [];
  _gaq.push(['_setAccount', 'UA-41008897-1']);
  _gaq.push(['_setDomainName', 'sketsadanpantun.blogspot.com']);
  _gaq.push(['_setAllowLinker', true]);
  _gaq.push(['_trackPageview']);

  (function() {
    var ga = document.createElement('script'); ga.type = 'text/javascript'; ga.async = true;
    ga.src = ('https:' == document.location.protocol ? 'https://' : 'http://') + 'stats.g.doubleclick.net/dc.js';
    var s = document.getElementsByTagName('script')[0]; s.parentNode.insertBefore(ga, s);
  })();

</script>

0 komentar:

Post a Comment