Wednesday, May 8, 2013

CERITA BERSAMBUNG (27)



MASIH ADA JALAN
                                               oleh : Oesman Doblank

DUA PULUH TUJUH


“Jadi, salah dong, kalau kita bilang mafia kasus, koruptor, maling ayam, mafia pajak, itu setan “
“ Salah sih, tidak, pak. Hanya, jelas sangat keliru. Sebab, yang nyata-nyata melakukan kejahatan pas ti manusia, bukan setan. Tapi, manusia selalu mengata kan, penjahat yang sebenarnya manusia telah melakukan perbuatan setan. Untungnya saja, setan tak pernah mela porkan pencemaran nama baik yang dilakukan oleh manusia terhadap setan “
“Hahahaha, sekarang bagaimana, apakah setan. Eh, maaf, maksud saya, apakah dik Marwan berkenan mengontrak rumah saya ? Tapi, maaf, lho, baru san saya bilang setan. Habis, sih, dik Marwan bisa saja. Mau transaksi kontrak rumah, setan dibawa-bawa “
Bondan yang sudah melihat situasi rumah kontrakan milik pak Waluya yang menurutnya sangat sederhana, dan cocok dijadikan tempat tinggal karena lokasinya di dalam dan jauh dari jalan raya, tak lagi berpikir panjang lebar. Ia langsung menyatakan berminat dan langsung membayar uang kontrakan untuk dua tahun
“ Langsung dibayar saat ini ?” Tentu saja Pak Waluyo jadi kaget.
“ Sekarang, besok atau lusa, kan sama saja, pak. Saya tetap harus bayar. Jadi, kenapa harus ditunda-tunda ?”
“Terima kasih, dik Bondan. Terima kasih,” pak Waluyo menghitung uang yang diserahkan Bondan untuk membayar harga kontrak rumah.
“Boleh, kan, pak kalau saya langsung minta kunci. Kebetulan, saya kepingin banget istirahat “
“Oh, boleh. Tentu saja boleh. Silahkan, ini kuncinya,” pak Waluya segera menyerahkan kunci rumahnya kepada Bondan, dan segera pamit pulang.
Bondan memanggil tukang ojek agar membawa motornya ke dalam. Sadar ter senyum. Ia yakin, pak Waluya pergi dan membi arkan Bondan di rumahnya, berarti sudah deal. Sadar yakin, sebelum Maghrib, ia sudah bisa sampai di rumah sakit. Menjenguk isterinya, menyerahkan makanan enak dan amplop sete ngah juta rupiah.
“Kita istirahat sejenak, yaa, bang. Setelah itu, kita cari mesjid dan langsung pulang. Oh iya, jam berapa abang mau besuk isteri di rumah sakit “
“Sore, kok, boss. Tenang aja, boss. Masih banyak waktu. Saya juga kepingin santai sebentar,“ sahut Sadar, sambil standarkan motornya yang sudah dibawa masuk ke teras rumah tipe 36.
“Abang tau, nggak tadinya gue mau ambil rumah kontrakan yang mana ?”
“Waah, tepatnya saya nggak tau boss.Cuma, karena rumah yang akan dikontrak ada dua, kalau nggak rumah yang ini, pasti yang di sebelah, boss “
“ Gue kepengen banget, bang, ambil yang di sebelah. Cuma, kata pak Waluyo, harga pertahunnya tujuh juta rupiah. Sedangkan yang ini, cuma tiga juta rupiah. Akhirnya, gue pilih yang ini dong “
“Dananya nggak cukup, ya, boss?”
“Ya, nggak cukup buat bayar rumah sakit”





Bersambung.........





















<script type="text/javascript">

  var _gaq = _gaq || [];
  _gaq.push(['_setAccount', 'UA-41008897-1']);
  _gaq.push(['_setDomainName', 'sketsadanpantun.blogspot.com']);
  _gaq.push(['_setAllowLinker', true]);
  _gaq.push(['_trackPageview']);

  (function() {
    var ga = document.createElement('script'); ga.type = 'text/javascript'; ga.async = true;
    ga.src = ('https:' == document.location.protocol ? 'https://' : 'http://') + 'stats.g.doubleclick.net/dc.js';
    var s = document.getElementsByTagName('script')[0]; s.parentNode.insertBefore(ga, s);
  })();

</script>






0 komentar:

Post a Comment