MASIH ADA
JALAN
oleh : Oesman Doblank
DUA PULUH
DELAPAN
“Emang,
keluarga boss ada yang sakit? Anak atau isteri, boss ?”
“Gue, kan masih
jomblo, bang “
“Boss masih
jomblo. Kalau begitu, yang sakit, jika bukan orangtua pasti kakak
atau adik nya, boss “
“Maksud gue,
begini, lho, bang. Gue tuh, kan ngontrak dua tahun. Kalau gue ambil
yang disebelah, kan, mesti bayar empat belas juta. Nah, kalau yang
ini, kan , cuma enam juta. Jadi, gue tuh ngirit delapan juta, kan ?”
“Kalau
hitungannya begitu, memang benar, bisa ngirit delapan juta, boss.
Berarti masih bisa bayar biaya rumah sakit keluarga boss yang lagi
dirawat “
“Gue tuh nggak
punya keluarga yang lagi dirawat di rumah sakit, bang. Ngaco aja, lu
?”
“Ngaco gimane,
boss. Kan, barusan, boss sendiri yang bilang, nggak cukup buat bayar
rumah sakit “
“Yang lu
bilang, emang nggak salah, bang. Cuma, maksud gue begini. Kalau gue
ambil rumah kontrakan sebelah, berarti gue bayar empat belas juta.
Kalau yang ini, kan, cuma enam juta. Berarti gue bisa irit delapan
juta. Naah, maksud gue, duit yang bisa gue irit, yang jumlahnya
delapan juta, mau gue pakai buat …enaknya buat apa, ye, bang ?”“
“Buat renovasi
kan, bisa, boss. Jadi, nih rumah, walau masih asli, bisa lebih enak
dipakai “
“Soal renovasi
nggak usah lu pikirin, bang. Itu urusan gue. Gimana kalau gue pakai
buat. “
“Beli
perabotan, boss. Jadi, perabotan boss, baru semua. Oke, punya, tuh,
boss ?”
“Kayaknye,
lebih oke kalau gue pakai buat bayar biaya rumah sakit isteri lu,
deh, bang “
Sadar, tercengang.
Ia seperti tidak percaya mendengar kalimat yang baru saja terucap
dari mulut Bondan. Padahal, sangat jelas tak mungkin tidak terdengar.
“Yee, gimana
juga, sih, lu, bang. Apa nggak boleh, kalau gue mau membantu
meringankan be ban lu bayar biaya rumah sakit. Tadi, lu bilang isteri
lu lagi dirawat, kan ?”
“Be..benar,
boss. Cu..cu.. Cuma Astagfirul lah Haladziem. Subhanallah
Alhamdulillah Hi robbil ‘Alamin. Boooosss, terima kasih, boss.
Terima kasih, Yaa Allah, hari ini, begitu banyak rezeki yang kau
limpahkan pada hamba, Tengkyu Allah. Tengkyu ”
Sadar langsung
sungkurkan kepalanya, Ia bersujud ke lantai, bersyukur. Tangisnya
pecah. Tangis haru, tangis bahagia. Bondan, membuka tas yang
tergantung, diikat dipinggangnya. Meng ambil uang. Menghitung. Ia
membiarkan Sadar sesenggukan. Baru berhenti setelah Bondan usai
menghitung uang dan mengangkat tubuhnya.
“ Bang…tolong
terima uang ini, yaa. Tolong gunakan untuk bayar rumah sakit, agar
isteri dan anak abang bisa cepat dibawa pulang. Ingat yaa, bang. Gue
cuma bisa bantu buat bayar rumah sakit. Bukan buat foya-foya.
Gunakan baik-baik, ya, bang “
“Alhamdulillah
yaa Allaaah. Eng kau me mang Maha Suci. Maha Besar. Saat hambamu bi
ngung, kau datangkan boss yang baik hati untuk menolong hamba. Terima
kasih banget, boss. Terima kasih “
Bondan tidak
menggubris
“Duitnya, tolong
cepat diambil, bang. To long hitung, kalau kurang dari delapan juta,
bi lang aja. Setelah abang hitung, simpan baik-baik. Kalau abang
sudah tenang, kita segera cari mes jid. Kita shalat Dhuhur. Abang
imam saya mak mum, yaa?”
“Iya, iya, eh,
nggak boss. Boss saja yang jadi imamnya. Saya jadi makmumnya.
Soalnya, saya lagi terharu. Takut, nanti terus nangis, malah sho lat
saya jadi nggak konsen “
“Yaa, sudah, abang
jangan buang air mata terus. Nanti, kalau habis, kan susah belinya.
Percuma punya duit kalau kita nggak punya air mata “
Bersambung.......
<script type="text/javascript">
var _gaq = _gaq || [];
_gaq.push(['_setAccount', 'UA-41008897-1']);
_gaq.push(['_setDomainName', 'sketsadanpantun.blogspot.com']);
_gaq.push(['_setAllowLinker', true]);
_gaq.push(['_trackPageview']);
(function() {
var ga = document.createElement('script'); ga.type = 'text/javascript'; ga.async = true;
ga.src = ('https:' == document.location.protocol ? 'https://' : 'http://') + 'stats.g.doubleclick.net/dc.js';
var s = document.getElementsByTagName('script')[0]; s.parentNode.insertBefore(ga, s);
})();
</script>
0 komentar:
Post a Comment