Sunday, May 5, 2013

SKETSA : SAMA SAMA HEPI


Dul sangat dikenal sebagai mandor yang bijak. Tak heran jika semua anak buahnya yang bekerja sebagai tukang dan knek, di proyek Perumahan Banjir Permai selain suka dengan Dul , juga sangat menghormatinya.
Saat ngontrol ke salah satu rumah yang lokasinya terletak di bagian paling pojok, para knek dan tukang langsung menyambut kedatangan Dul. Tanpa diperintah, seorang knek segera pamit untuk ke warung.
Tak lama ia kembali dengan dua bungkus rokok, dua kaleng minuman dingin, dua bungkus biskuit, dua kelapa muda dan dua bungkus kopi dan gula, ukuran sekilogram. Langsung semua diserahkan ke mandor Dul
“ Saya datang ke sini, kan cuma melaksanakan tugas, sekedar wajib kontrol. Gak perlu kalian repot repot seperti ini, “ kata Dul sambil mereguk minuman kaleng dan segera menghisap rokok yang baru saja diberikan oleh seorang knek.
“ Apa salahnya kalau kita menjamu pak Dul ?
Selama ini, pak Dul, kan enak diajak kerja sama” Sahut komandan tukang dan knek
“ Saya ngerti,” timpal mandor Dul.
“ Cuma, saya kan nggak enak. Sebab, hari Sabtu masih dua hari lagi. Jadi, lain kali, kalau belum
terima gaji, tidak usah repot sepert ini “
“ Kita memang belum terima gaji, pak Dul,” Sshut kepala tukang segera menjawab.
“ Cuma,” lanjutnya. “ Tadi si Ujang baru saja menjual sepuluh zak semen. Sekarang, kan, pak Dul datang. Jadi, harus ikut dapat bagian agar kita semua bisa merasakan nikmatnya saling berbagai supaya sama-sama hepi “
Mandor Dul bukan tidak ingin mendamprat para tukang dan knek. Tapi, karena sudah terlanjur menikmati pemberian mereka, ia cuma jadi tak merasa malu berat, saat berniat mengambil dan membawa rokok dan lain-lain ke ruang kerjanya.
Saat ia menikmati rokok lainnya dari bungkusan yang sama, di ruang kerjanya, seseorang mengetuk pintu. Ia segera menyuruh tamunya masuk. Melihat knek yang ia kenal, datang pada jam kerja, ia langsung bertanya dengan segala kegalakan dan wibawanya.
“ Kamu, kan, knek di rumah ujung sana? Kenapa di jam kerja malah datang kemari “
“ Sorri pak mandor. Saya cuman mau ngasih ini,” kata sang knek, sambil menaruh amplop di meja, yang lantas diambil dan bertanya:
“ Memang ini amplop ada isinya ?”
Kemudian, ia melihat. Tau ada isinya, suaranya dipelankan. Ia takut ada yang mendengar.
“ Kamu, kan, baru gajian di hari Sabtu. Kenapa saya dikasih hadiah “
“ Kemaren, teman saya datang. Dia perlu semen, pasir, batu bata, behel dan alat-alat bangunan untuk membangun rumah. Tadi, dia datang dan karena semua yang diperlukan ada di proyek, saya suruh dia bawa. Nah, yang saya amplopin, bagian pak mandor. Sebab, kata rekan tukang di ujung sebelah sana, kalau ngasih bagian ke pak mandor, semua jadi no problem “
Usai ngomong, si knek langsung cabut. Mandor tak mau berteriak manggil dan bilang “ Heiii knek, ngasih hasil maling kok segini. Tambahin doong “
Sebab, ia takut dengan lagu yang ia suka nyanyikan
“ Ooo kamu ketahuan….
selalu dan sering ngobyek
kerja sama dengan tukang dan knek
lantas sering nyolong barang proyek “


0 komentar:

Post a Comment