Dul sangat dikenal sebagai mandor yang bijak. Tak heran jika semua anak buahnya yang bekerja sebagai tukang dan knek, di proyek Perumahan Banjir Permai selain suka dengan Dul , juga sangat menghormatinya.
Saat ngontrol ke
salah satu rumah yang lokasinya terletak di bagian paling pojok,
para knek dan tukang langsung menyambut kedatangan Dul. Tanpa
diperintah, seorang knek segera pamit untuk ke warung.
Tak lama ia kembali
dengan dua bungkus rokok, dua kaleng minuman dingin, dua bungkus
biskuit, dua kelapa muda dan dua bungkus kopi dan gula, ukuran
sekilogram. Langsung semua diserahkan ke mandor Dul
“ Saya datang ke
sini, kan cuma melaksanakan tugas, sekedar wajib kontrol. Gak perlu
kalian repot repot seperti ini, “ kata Dul sambil mereguk minuman
kaleng dan segera menghisap rokok yang baru saja diberikan oleh
seorang knek.
“ Apa salahnya
kalau kita menjamu pak Dul ?
Selama ini, pak
Dul, kan enak diajak kerja sama” Sahut komandan tukang dan knek
“ Saya ngerti,”
timpal mandor Dul.
“ Cuma, saya kan
nggak enak. Sebab, hari Sabtu masih dua hari lagi. Jadi, lain kali,
kalau belum
terima gaji, tidak
usah repot sepert ini “
“ Kita memang
belum terima gaji, pak Dul,” Sshut kepala tukang segera menjawab.
“ Cuma,”
lanjutnya. “ Tadi si Ujang baru saja menjual sepuluh zak semen.
Sekarang, kan, pak Dul datang. Jadi, harus ikut dapat bagian agar
kita semua bisa merasakan nikmatnya saling berbagai supaya sama-sama
hepi “
Mandor Dul bukan
tidak ingin mendamprat para tukang dan knek. Tapi, karena sudah
terlanjur menikmati pemberian mereka, ia cuma jadi tak merasa malu
berat, saat berniat mengambil dan membawa rokok dan lain-lain ke
ruang kerjanya.
Saat ia menikmati
rokok lainnya dari bungkusan yang sama, di ruang kerjanya, seseorang
mengetuk pintu. Ia segera menyuruh tamunya masuk. Melihat knek yang
ia kenal, datang pada jam kerja, ia langsung bertanya dengan segala
kegalakan dan wibawanya.
“ Kamu, kan,
knek di rumah ujung sana? Kenapa di jam kerja malah datang kemari “
“ Sorri pak
mandor. Saya cuman mau ngasih ini,” kata sang knek, sambil menaruh
amplop di meja, yang lantas diambil dan bertanya:
“ Memang ini
amplop ada isinya ?”
Kemudian, ia
melihat. Tau ada isinya, suaranya dipelankan. Ia takut ada yang
mendengar.
“ Kamu, kan,
baru gajian di hari Sabtu. Kenapa saya dikasih hadiah “
“ Kemaren, teman
saya datang. Dia perlu semen, pasir, batu bata, behel dan alat-alat
bangunan untuk membangun rumah. Tadi, dia datang dan karena semua
yang diperlukan ada di proyek, saya suruh dia bawa. Nah, yang saya
amplopin, bagian pak mandor. Sebab, kata rekan tukang di ujung
sebelah sana, kalau ngasih bagian ke pak mandor, semua jadi no
problem “
Usai ngomong, si
knek langsung cabut. Mandor tak mau berteriak manggil dan bilang “
Heiii knek, ngasih hasil maling kok segini. Tambahin doong “
Sebab, ia takut
dengan lagu yang ia suka nyanyikan
“ Ooo kamu
ketahuan….
selalu dan sering
ngobyek
kerja sama dengan
tukang dan knek
lantas sering
nyolong barang proyek “
0 komentar:
Post a Comment