Wednesday, May 8, 2013

CERITA BERSAMBUNG (30)


MASIH ADA JALAN
                                               oleh : Oesman Doblank

TIGA PULUH


Sabar terduduk. Kedua kakinya berselonjor Tubuhnya disandarkan ke batang pohon. Sabar tak menghiraukan celananya yang pasti kotor oleh debu. Ia lantas menatap langit, seseng gukan dan membiarkan air matanya berhambu ran.
Sabar kembali sesenggukan. Kalimat yang baru saja ia dengar, langsung membawa nya ke puncak keharuan. Sabar, benar-benar merasa hari ini menjadi hari yang paling indah dalam hidupnya. Hari yang sangat berbeda dengan ribuan hari yang telah dilaluinya. Ia mengangkat kedua tangan, kedua matanya yang bercucuran air mata, memandang luasnya langit
“Tengkyu Tuhan…Tengkyu..Hamba menikmati limpahan karuniaMu yang begitu besar dan tak terhingga.Oooh, Engkau memang Maha Besar, yaa Tuhanku. Engkau memang Maha Agung dari segala keagungan yang ada. Engkau begitu baik pada hambamu yang maha lemah ini, Tuhanku. Bagaimana hamba sanggup membalas semua kebaikan yang telah Engkau limpahkan pada hamba.
Tuhanku…ooh, tengkyu hanya kucurahkan pada-MU, Tuhan..
Alhamdulillah Hirabbil Alamin, ya Rabbku “
Bondan, bukan tak melihat apa yang dilakukan Sabar. Beberapa saat Bondan hanya bisa ternganga. Lantas, dengan agak kesal ia menghampiri Sabar.
“ Lu itu, ngapain, sih bang. Dari tadi, kayaknya kerjaan lu cuma nangis. Terus, di tempat ramai begini, lu mewek? Kalau memang gue nggak boleh ikut ke rumah sakit, nggak boleh bezuk isteri lu dan kagak lu kasih kesempatan kenal sama bayi, lu, bilang terus terang.
Gue bisa panggil taksi dan pulang sekarang juga, kok. Niih, ambil helm lu kalau nggak percaya gue bisa pulang pakai taksi “
Masalahnya, bukan nggak percaya, coi. Lagipula, apa susahnya si boss langsung pulang pakai taksi. Wong, cari kontrakan pakai mobil sewaan yang anti keterjang angin saja, pasti bisa, kok ?
Cuma, ketulusan lu, itu, boss. Cara lu nolong orang, kok, kagak pernah pakai rencana, sih. Ngalir begitu aja, kayak air? Lu benar-benar kagak ngerti, ya, kalau hari ini, gue benar-benar bahagia. Lu tau nggak, sih, karena lu begitu tulus, Allah langsung kasih gue karunia. Langsung bikin gue terus hepi. Gue tuh nangis bukan kagak setuju sama rencana, lu. Tapi, karena ketulusan lu itu yang bikin gue nggak berenti dari rasa haru.
Gue rela, kok, dikatain orang cengeng. Emangnye, gue pikirin. Gue tuh nggak mungkin nggak nangis, boss. Keharuan demi keharuan, terus nerjang dan datang silih berganti, karena ketulusan lu?
Sabar kepingin banget, suara yang bergema di hatinya diungkap dan didengar anak muda yang ia panggil boss. Tapi, ia nggak sanggup. Nggak bisa. Sebab, ia tahu, ketulusan si boss adalah sejatinya ketulusan. Tidak diiming-imingin apapun. Buktinya, di pangkalan, ketika Sabar curiga, ia malah dibayar setengah juta.
Di rumah makan mahal, nggak ngajak ke dalam dan Sabar mau ke warteg, malah dipanggil pelayan dan nggak cuma bebas pesan makanan. Tapi, malah diomelin kalau nggak pesan makanan enak buat isterinya.
Di rumah kontrakan ? Mestinya, bisa ambil yang lebih bagus dengan harga empat belas ju ta buat dua tahun. Eee, malah ambil yang enam juta dua tahun dan sisanya, malah dikasih ke Sabar agar bisa bayar biaya rumah sakit. Dan barusan ? DI tengah jalan malah bilang mau ikut ke rumah sakit.
“ Bang…lu jangan nangis terus, dong. Gue tuh butuh kepastian. Kalau gue nggak boleh ikut ke rumah sakit, ambil nih helm lu. Sekarang juga, gue mau langsung pulang. Kalau lu ijinin, cepat berangkat. Lu pikir enak diliatin banyak orang ?”




Bersambung......



























<script type="text/javascript">

  var _gaq = _gaq || [];
  _gaq.push(['_setAccount', 'UA-41008897-1']);
  _gaq.push(['_setDomainName', 'sketsadanpantun.blogspot.com']);
  _gaq.push(['_setAllowLinker', true]);
  _gaq.push(['_trackPageview']);

  (function() {
    var ga = document.createElement('script'); ga.type = 'text/javascript'; ga.async = true;
    ga.src = ('https:' == document.location.protocol ? 'https://' : 'http://') + 'stats.g.doubleclick.net/dc.js';
    var s = document.getElementsByTagName('script')[0]; s.parentNode.insertBefore(ga, s);
  })();

</script>

0 komentar:

Post a Comment