MASIH ADA JALAN
oleh : Oesman Doblank
DUA PULUH
EMPAT
Bukan
berarti mereka harus terus menerus tidak tahu. Toh, akhirnya mereka
memang harus tahu. Setelah tamunya yang duduk di meja nomor 13,
mengajukan pesanan, mereka harus segera mengisi dengan berbagai
hidangan, lengkap dengan minuman yang di inginkan.
Sedangkan
yang tadi dan sekarang me reka lihat, tak perlu serius diperhatikan.
Itu bu kan urusan manajemen rumah makan. Toh, tak ada larangan untuk
menangis dan cekakakan. Ja di, saat mereka melihat Bondan dan Sabar
yang sudah tidak sesenggukan, menikmati hidangan dengan lahap sambil
sesekali tertawa lebar, tak ada kewajiban bagi pelayan untuk segera
memanggil petugas keamanan.
Nanti,
setelah puas dan mereka pergi da ri rumah makan tanpa bersedia
membayar, baru manajemen rumah makan sangat berhak untuk bersikap dan
mengambil tindakan. Bahkan, setegas-tegasnya. Kalau perlu—jika
terbukti tidak bayar, bisa langsung ngeroyok. Setelah babak belur,
baru mereka giring ke kantor polisi.
Toh, tinggal
buat laporan resmi. Bilang saja mereka preman, yang rakus saat makan
tapi setelah kenyang sama sekali tak punya hawa nafsu untuk segera
membayar. Malah mereka maksa minta ongkos buat pulang. Kan, beres.
Paling, korban seratus ribu buat kasih uang rokok.
Nyatanya?
Toh, seperti biasa. Tak ada masalah. Tamunya, bayar. Malah, petugas
di bagian kasir, sempat dua kali tercengang. Pertama, saat bilang
plus pesanan terakhir yang bungkusannya sudah dijinjing Sabar,
totalnya tiga ratus lima puluh ribu rupiah, Bondan malah langsung
komentar
“ Saya
kira sampai sejuta. Nggak tahunya cuma tigatus lima puluh ribu. Nih
mbak, uangnya, “ kata Sabar sambil menyodorkan empat lembar ratusan
ribu
Kedua, saat
ingin menyerahkan uang kembalian setelah ia menerima empat ratus ribu
rupiah dari tamu yang tadi duduk di meja nomor 13, ia mendengar
jelas, tamunya malah bilang.
“Ambil
saja buat mbak. Dan ini, “ katanya kemudian sambil menyerahkan dua
lembar ratusan ribu, “ Bagi buat empat orang teman mbak. Sebab,
tadi mereka melayani dengan baik, dan tak mentertawakan kami, ketika
kami asyik menangis ”
Untung, tadi
mereka bersikap profesional dan proporsional. Jika gegabah dan sampai
menimbulkan kesan tidak mengenakkan pada tamunya, kan yang mereka
peroleh bukan uang tip yang jumlahnya lumayan besar. Tapi, klaim dari
tamu yang duduk di meja nomor 13.
“Alas
kakinya memang cuma sandal jepit. Tapi isi kantongnya, tebalnya
selangit , “ kata pelayan berjidat agak nongnong
“ Hebat
tuh, orang. Oom Ferdy saja, sekalinya ngasih tip lima puluh ribu, eh,
nyuruh dibagi rata buat berlima. Padahal, tiap datang, mobil mewahnya
selalu beda,” ujar temannya.
“ Yee,
uang tip udeh langsung gue se rahin, bukan cepet beresin malah
ngerumpi. Lain kali, gue tahan sampai akhir bulan, baru nyaho, lu “
Tentu saja
Bondan tak tahu, kalau yang tadi ia la kukan, diperbincangkan dengan
serius oleh para pelayan. Entah komentar apa yang akan diungkapkan
Bondan, jika ia tahu dan mendengar langsung, pribadinya
diperbincangkan. Padahal, apa yang dilakukan Bondan, tanpa pikir pan
jang. Tanpa beban, dan tanpa berharap dapat pujian.
Dari siapa
pun. Termasuk Tukijan dan teman-temannya, yang kerap kali ia beri
uang tip. Memang, back groundnya beda. Tapi, kontradiktif atau pun
tidak, Bondan termasuk orang yang suka memberi. Paling tahu persis,
yaa, mbok Sinem. Meski embel-embelnya beda, salah satu alasan mbok
Sinem betah bekerja di rumah Bondan, karena ia sering dapat uang
tips. Jika sengaja dihitung, jumlahnya melebihi gaji tetapnya yang
per bulan hanya sejuta rupiah.
Bersambung.......
<script type="text/javascript">
var _gaq = _gaq || [];
_gaq.push(['_setAccount', 'UA-41008897-1']);
_gaq.push(['_setDomainName', 'sketsadanpantun.blogspot.com']);
_gaq.push(['_setAllowLinker', true]);
_gaq.push(['_trackPageview']);
(function() {
var ga = document.createElement('script'); ga.type = 'text/javascript'; ga.async = true;
ga.src = ('https:' == document.location.protocol ? 'https://' : 'http://') + 'stats.g.doubleclick.net/dc.js';
var s = document.getElementsByTagName('script')[0]; s.parentNode.insertBefore(ga, s);
})();
</script>
<script type="text/javascript">
var _gaq = _gaq || [];
_gaq.push(['_setAccount', 'UA-41008897-1']);
_gaq.push(['_setDomainName', 'sketsadanpantun.blogspot.com']);
_gaq.push(['_setAllowLinker', true]);
_gaq.push(['_trackPageview']);
(function() {
var ga = document.createElement('script'); ga.type = 'text/javascript'; ga.async = true;
ga.src = ('https:' == document.location.protocol ? 'https://' : 'http://') + 'stats.g.doubleclick.net/dc.js';
var s = document.getElementsByTagName('script')[0]; s.parentNode.insertBefore(ga, s);
})();
</script>
0 komentar:
Post a Comment