NYANYIAN HATI
Oleh: Oesman Doblank
TUJUH BELAS
Dan
yang terpenting, karena Marwan bertekad un tuk membangun keluarga sakinah.
Keluarga yang dengan segenap kelebihan
dan kekurangan yang ada, saling berusaha untuk memaklumi dan menjadikan
ke salahan suami atau isteri sebagai sarana dan prasarana untuk menciptakan
keharmonisan. Bukan untuk me ngembangkannya menjadi konflik yang menda lam dan
akhirnya hanya berbuah ketidak-har monisan.
Untuk
itu, Marwan harus membuktikan, kalau ia adalah suami yang baik. Suami yang
memiliki integritas dan semangat untuk kesaki nahan Bisa memaklumi dan juga
mencari solu si. Bisa menjelaskan dan sekaligus menyadar kan, sehingga isteri
yang merasa bersalah, lebih berkeinginan memperbaki kesalahannya dan bu kan
lebih ingin mengulang bahkan merancang untuk kembali melakukan kesalahan yang sama
Padahal, kesalahan Mirna sangat
nyata. Bisa dikategorikan telah melakukan kesalahan fatal. Tertang kap tangan
sedang di rumah tetangga. Tertangkap lang sung, setelah sebelumnya sengaja
berdusta. Memanfaat kan sikap mesra untuk mengelabui suaminya, yang dikira
benar-benar sedang di kantor saat ia mengatakan sedang berada di halaman rumah
dan baru akan menyiram tanaman
Keinginan memberi maaf pada Mirna dan kei nginan untuk tetap membimbing
isterinya, juga harus riil. Yang lantas diharapkan, Mirna tak sekedar menger
ti. Tapi, juga mau memahami. Jika itu yang terjadi, iste rinya pasti bisa
memperbaki kekeliruannya dengan mu dah. Bahkan, Mirna bisa kembali
berangkat dari halte kesalahan, dan
selamat sampai ke tujuan yang diingin kan. Yaitu, terminal kebaikan.
Jika
semua yang diperkirakan dapat diwujud-nyatakan, tak cuma membuat Mirna bisa
memperkuat pendiriannya menjadi tidak goyah. Tapi keinginan yang kuat untuk
selalu memperbaiki kekeliruan, akan menjelma dengan sendirinya
Karena
Mirna tak menyahut, tak memberi kunci rumah yang barusan diminta suaminya,
Marwan me ngikuti Mirna yang bergegas
melangkah ke sepeda motor mereka. Marwan tak melihat, dari dalam rumah, Bu
Maemunah dan beberapa ibu lain, mengintip mere ka
Begitu
tenang Marwan,saat menghidupkan mesin motornya. Begitu mampu Marwan diam - tak
lagi ber tanya, meski gemuruh di dadanya bagai gelombang sa mudra. Marwan harus
mampu mengkondisikan dirinya seperti itu, karena jika tidak, ia pasti akan memperla
kukan Mirna dengan cara yang beda. Terlebih, Mirna yang dengan terpaksa naik ke motor, sama sekali tak bersuara. Ia
tetap membisu.
Marwan
merasa tak perlu bertanya atau memper
tanyakan, karena ia tahu apa hasilnya. Kebisuan Mirna yang dalam kondisi mental
terpuruk, tetap hanya mela hirkan kebisuan, meski ia bertanya dengan cara mem
bentak
Bahkan, sampai di ruang tamu rumah mereka, Mirna tetap membisu. Tak punya keberanian menatap Marwan.
Mirna hanya mampu menatap lantai ruang ta mu.
Marwan
membiarkan Mirna yang duduk di kursi ruang tamu, dalam posisi batiniah yang
serba salah. Se telah mengambil dua gelas air mineral, Marwan meng hampiri
isterinya. Satu air mineral gelas diletakkan di depan Mirna. Setelah meminta
agar isterinya minum air putih yang ia berikan, Marwan mereguk air dari gelas
di tangan kanannya.
Bersambung……..