NYANYIAN HATI
Oleh : Oesman Doblank
SEBELAS
“Bu…jangan bicara seperti itu. Bicaralah yang baik. Kalo susah bicara,
berdo’a saja. Meski cuma dalam hati, kan tetap didengar olehNYA?” pak Karim
membujuk isterinya agar tenang dan bisa menerima kenyataan dengan hati lapang.
Meski
dengan susah payah, Pak Karim yang berinisiatif bisa mengangkat tubuh isterinya
dan memapah bu Karim. Dalam kondisi terengah engah, pak Karim mendudukan
isterinya di ranjang Mirna
“Percayalah…semua akan beres dan Mirna akan tetap bersama kita “
“Tapi
ancamannya itu, pak? Bagaimana kalau Mirna benar-benar nekad. Oooh, apa kata
dunia yang semakin sontoloyo jika anak kita
yang cantik malah mati bunuh diri, pak ?”
“Bu..Istighfar, bu. Istighfar. Jangan biarkan diri ibu dikuasai oleh
kekuatan setan “
Bu Karim
kayaknya masih mendengar. Ia langsung
tersadar dan beristighfar.
“Naah,
kalau ibu bisa tenang, pikiran saya kan berubah jadi terang. Bisa mikir kembali
apa yang harus kita lakukan “
“Cepat
selamatkan Mirna, pak. Saya tak mau kehilangan anak kita “
“Buu..saya juga nggak ingin kehilangan Mirna. Sekarang, kalau ibu
sudah tenang, izinkan saya pergi untuk
menemui Marwan “
“Terserah
bapak mau pergi kemana dan ingin ketemu dengan siapa. Saya hanya ingin Mirna
selamat “
“Oke..doain
saya agar bisa menemukan Mirna dan membawa dia pulang dengan selamat dan sehat
seperti sediakala. Oke?”
Isteri pak
Karim hanya menjawab dengan anggukan tanpa semangat.. Pak Karim segera
menyelimuti tubuh isterinya . Setelahnya, pak Karim mencium kening bu Karim
dengan gaya sok mesra
Bu Karim
yang merasa sangat tak biasa diperlakukan semesra itu, tentu saja, bertanya,
meski saat mengajukan pertanyaan tidak punya semangat baja
“Tumben
bapak mengecup mesra kening saya. Siapa yang sudah bisa mengubah kebiasaan
buruk bapak, Biasanya, kan bapak malah
cuma gemar melototin “
“Bu..ibu
itu, kan sedang sedih. Jadi, saya perlu menghibur , agar ibu tentram dan selama
meninggalkan ibu untuk cari Mirna, saya bisa terus konsen di sepanjang jalan?”
“Konsen
cari Mirna apa konsen sama janda muda, pak?”
”Huuuh,
kenapa sih, ibu, malah jadi meracau ? Saya ini benar mau cari Mirna, bu ”
Sahut Pak Karim yang jadi merasa serba salah, karena
dia tak mengira jika isterinya bicara seperti itu.
“Jangan..jangan
isteriku tahu kalau aku sedang naksir si Mira, ” pak Karim jadi menerka nerka
dan kuatir rahasianya ketahuan, ia berjanji untuk lebih hati hati dalam
menjalankan missinya.
Bersambung…….